Selasa, 17 Januari 2017

Kapan AMD Radeon Vega Tiba di Indonesia?

Radeon Vega menjadi kejutan dari AMD di awal tahun 2017. Namun yang jadi pertanyaan, kapan kartu grafis high end ini akan tersedia di pasaran?

Pertanyaan tersebut coba disodorkan kepada Business Development Manager AMD Indonesia, Armawati Chen. Meski tidak menjawab detail, ia memberikan sedikit bocoran kapan Radeon Vega akan mendarat di Indonesia.

"Kemungkinan akan dirilis Februari secara global. Tapi baru akhir kuartal satu atau awal kuartal kedua tersedia di Indonesia," kata Armawati yang kerap disapa Linx-linx ini ketika ditemui usai peluncuran notebook Asus XX550IU di XXI Lounge, Jakarta, Selasa (17/1/2016).

Seperti diketahui Radeon Vega dibekali sejumlah inovasi terbaru yang mampu mendongkrak performa chip grafis secara signifikan. Salah satunya adalah penggunaan High-Bandwidth Memory 2 (HBM2), dipadu dengan High-Bandwidth Cache (HBC) dan High-Bandwidth Cache Controller (HBCC) yang juga diperkenalkan AMD. Kemudian ada juga Next-gen Compute Unit (NCU).

Kombinasi HBM, HBC & HBCC

Kombinasi HBM2, HBC, HBCC bahkan disebut oleh Raja Koduri, Senior Vice President & Chief architect Radeon Technologies Group sebagai 'the world's most scalable GPU memory architecture'.

Salah satu keuntungan yang disodorkan adalah memungkinkan hubungan langsung antara chip memori NAND berkapasitas besar dengan GPU. "Hal ini akan memungkinkan kita menghubungkan (chip) memori (berukuran) terabyte untuk GPU," kata David Watters, Head of Industry Alliances AMD di acara peluncuran beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, penggunaan chip memori NAND biasa ditemui di flashdisk, keping RAM hingga SSD. Chip tersebut biasanya mewakili berapa besar kapasitas yang ditawarkan sebuah perangkat penyimpan memori.

Kembali ke HBC cs, untuk membuktikan kelebihan yang disodorkan Radeon Vega itu, Koduri pun mendemokan sebuah gambar render yang punya ukuran hingga 600 GB. Menurutnya bisa dibutuhkan waktu sampai dua jam untuk memunculkannya. Tapi Radeon Vega mampu melakukannya hanya dalam hitungan menit.

Pengujian lain dilakukan menggunakan game Witcher 3 dan Fallout 4. Mengacu pada presentasi yang dipaparkan Koduri, Radeon Vega mampu mengalokasikan memori yang tak sampai setengahnya ketika menjalankan kedua game di resolusi 4K.

Kelebihan ini menjawab kebutuhan game-game sekarang yang kerap menguras alokasi memori yang besar di kartu grafis. Di sisi lain, hal tersebut juga membuka peluang tren game-game dengan resolusi tinggi (4k-red). Sebab semakin tinggi resolusi sebuah game, maka alokasi memorinya pun semakin meningkat.

Bila Radeon Vega mampu mengalokasikan memori secara efisien, maka menjalankan game di resolusi 4K bukan lagi hal yang sulit dicapai.

Next-gen Compute Unit

Sekarang beralih ke bagian paling penting dari Radeon Vega. AMD menamainya sebagai Next-gen Compute Unit (NCU), yang merupakan pusat komputasinya. Kelebihan NCU terletak di kemampuannya yang bisa menangani 512 operasi 8-bit per clock, 256 operasi 16 bit per clock, dan 128 operasi 32 bit per clock.

Operasi 8 bit dan 16 bit biasanya dipakai oleh pekerjaaan komputasi GPU yang umum. Kategori game menengah hingga atas masuk ke ranah ini. Salah satu dukungan terhadap 256 operasi 16 bit per clock terdapat di konsol game PlayStation 4 Pro.

NCU memungkinkan eksekusi dua operasi 16-bit secara simultan. Bahkan juga bisa menggandakannya sekaligus menjadwalkan eksekusinya secara bersamaan. Kata Koduri, kemampuan ini tak ditemukan di kartu grafis Radeon generasi sebelumnya.

Di sisi lain NCU juga membuka kesempatan kecepatan clock yang lebih tinggi di kartu grafis. Namun sampai sekarang AMD belum mau mengungkap bakal seberapa cepat kartu grafis perdana Radeon Vega. (afr/rou)

https://inet.detik.com/consumer/d-3398551/kapan-amd-radeon-vega-tiba-di-indonesia

Artikel Terkait